Alur Cerita Naruto Chapter 683 (versi teks)

Alur Cerita Naruto Chapter 683 (versi teks)


"Sasuke!!" teriak Naruto bersamaan dengan menghilangnya Sasuke. Namun bagaimanapun, Sasuke sudah benar-benar terbawa ke dunia yang berbeda dengannya. Naruto tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk mendapatkannya kembali.

"Sial!!" teriak Naruto.

Di sisi Zetsu hitam, ia tampak bahagia. "Sekarang, kau tak akan punya kesempatan lagi untuk menyegel ibuku!!" ucapnya. "Selanjutnya aku tinggal menyerap semua chakramu!!"

Kaguya lalu memasukan tangannya ke suatu portal dimensi, lalu muncul di belakang Naruto dan.. hap!! Naruto kali ini cepat dan mampu menghindarinya.

"Gerak refleks yang bagus.." ucap Zetsu hitam.

Naruto Chapter 683 - Mimpi Yang Sama
Penulis : VersiTeks.com
Baca versi dengan gambar di : http://versiteks.com/post.php?id=1001683

"Aku harus menemukan Sasuke!!" ucap Naruto.

"Anak ini lumayan cepat.." ucap Kaguya, kemudian ia kembali masuk ke portal dimensi itu. Kali ini tak hanya tangan, namun seluruh tubuhnya. Kaguya menghilang.

"Apa ini artinya aku tak akan tahu kemana ia akan muncul selanjutnya!?" Naruto bertanya-tanya. Dan setelahnya, hal yang sangat mengejutkan terjadi. Es-es di sekelilingnya tiba-tiba semakin rapat dan menjepit tubuhnya.

"Apa!?"

Dunia seolah menjepit tubuh Naruto.
"Uwa!!!" teriak Naruto sambil menahan rasa sakit.

Ke sisi Kakashi dan yang lainnya..
"Mungkin dia hanya memindahkan kita ke dunia ini?" ucap Sakura.

"Tidak, tubuh asliku juga ada di dunia ini, tapi aku masih tak bisa merasakan keberadaan Sasuke.." ucap bunshin Naruto yang masih berada bersama mereka.

Lalu, Obito yang ada di dekat mereka tiba-tiba saja terbangun.
"Dimana.. aku?"

"Obito!!"
"Kakashi?"

"Apa aku.. belum mati?" ucap Obito.
"Aku sudah menyembuhkanmu," ucap Naruto. "Tapi.."

"Ya, aku tahu.." ucap Obito.

Obito lalu bertanya, "Apa yang terjadi dengan Madara? Apa kau sudah mengalahkannya!?"

"Tidak.. situasinya telah berubah.." ucap Kakashi.

"Aku akan menjelaskannya.." ucap bunshin Naruto. "Aku juga akan memberitahu kalian tentang Rikudo Sennin, Kaguya, juga tentang segelnya.."

"Aku tak tahu apa yang sudah terjadi, tapi apa ini berarti musuh masih belum dikalahkan?" ucap Obito. "Kalau begitu, bawalah aku ke sana, kita bisa membicarakan ini di jalan.."

"Aku tak bisa merasakan keberadaan Sasuke, tapi yang pasti tubuh asliku sedang kesakitan, situasi di sana pasti sangat berbahaya.." ucap bunshin Naruto.

"Aku tak yakin kita bisa membantu, mungkin kita malah hanya akan menghalangi Naruto saja.." ucap Sakura.

"Tapi bagaimanapun, kalau Kaguya tak dihentikan, dunia kita akan berakhir.." ucap Kakashi. "Hanya kita yang tersisa, yang bisa melakukan sesuatu. Kami semua sudah siap.. untuk mati.." lanjutnya.

Pindah ke sisi para Edo Tensei Hokage, tampak Minato sudah sampai dan keempat hokage itu pun telah berkumpul. "Maaf terlambat.." ucap Minato, lalu bertanya, "Apa kalian sudah mengerti situasinya?"

"Kami tak bisa menemukan siapapun.." ucap hokage kedua.
"Hanya sebagian tubuh Madara.." lanjutnya.

"Kalau sebagian tubuhnya ada di sini, apa itu berarti dia sudah mati?"
"Tapi.. perasaanku buruk.." ucap Minato.

"Kelihatannya Mugen Tsukuyominya sudah selesai, dan sepertinya orang-orang yang sudah mati seperti kita tak terkena pengaruhnya.." ucap hokage kedua. "Kau sendiri, bagaimana kondisi di tempatmu tadi?"

"Aku berusaha untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena pengaruh genjutsu ini dengan memotong dahan pohonnya, tapi mereka tetap tidak bangun.. dan dahan lain mengangkat tubuh mereka kembali.." jelas Minato.

"Jadi sama saja ya.." ucap hokage ketiga, yang sempat melakukan hal yang sama.

"Kalau kita tahu Madara sudah mati atau masih hidup, kita mungkin bisa menggunakan setengah tubuhnya untuk membangkitkannya dengan Edo Tensei, dan bertanya apa yang telah terjadi.."

"Tapi itu memerlukan seorang korban, kan? Pasti ada cara lain.." ucap Hashirama, yang tak setuju untuk mengorbankan seseorang hanya untuk membangkitkan Madara kembali.

"Ini bukan waktunya untuk mementingkan perasaan.." ucap hokage kedua. Lalu dari sebagian tubuh Madara itu, sesosok arwah tiba-tiba saja muncul. Para hokage kaget.

"Kau memang orang yang baik, reinkarnasi Ashura.." ucap arwah itu, yang tak lain adalah Rikudo Sennin.

"Kau.."

"Namaku Hagoromo, pencipta Ninshuu.. dan dikenal sebagai Rikudo Sennin.." ucap Rikudo Sennin.

Beralih ke tempat Sasuke, tampak ia berusaha melakukan berbagai cara untuk keluar dari gurun itu, namun semuanya sia-sia. "Semua yang kulakukan sia-sia.." ucapnya.

Kembali ke sisi bunshin Naruto dan yang lainnya, mereka sedang dalam perjalanan menuju tubuh asli Naruto. Dan di jalan, bunshin Naruto sudah menjelaskan semuanya.

"Ini sulit dipercaya.. untuk menyegel Kaguya itu, kita membutuhkan kekuatan Naruto dan Sasuke di saat yang bersamaan.." ucap Obito.

"Yah, tapi seperti yang kukatakan tadi, aku bahkan tak bisa merasakan keberadaan Sasuke!!" ucap bunshin Naruto.

"Esnya bergerak!!" teriak Kakashi. Di kejauhan, memang tampak gunung2 es bergerak menjepit sesuatu. Di sanalah Naruto asli berada.

"Di sana!!" teriak bunshinnya.

"Uukhh!! Dia menyatu dengan alam!!" ucap Naruto asli.
"Naruto!!"
"Di sana!?"

Lalu dari langit, terlihat suatu portal terbuka, yang hanya menampilkan wajah Kaguya. Kaguya mengintip dari balik portal kecil yang perlahan semakin membesar itu.

"Akhirnya muncul juga.." ucap bunshin Naruto.

"Bagaimana bisa??" ucap Sakura kaget.
"Semacam jutsu antar dimensi ya.." pikir Obito.

"Ok, aku hanya perlu terus berpura-pura tertahan di sini, menunggu ia mendekat dan kemudian menyerangnya.." pikir tubuh asli Naruto, yang terjepit di antara es-es.

"Kau bilang kau tiba-tiba saja berhenti merasakan keberadaan Sasuke, kan?" tanya Obito pada bunshin Naruto.

"Ya.."

"Kemungkinan dia telah dikirim ke dimensi lain.." ucap Obito.
"Dia keluar dari dimensi lain, mirip dengan kemampuanku.."

"Apa kau bisa pergi ke sana?" tanya Kakashi.

"Kalau aku bisa menyambungkan kamuiku dengannya tepat saat pintu dimensi itu terbuka, aku yakin aku bisa masuk ke sana.." ucap Obito.

"Kalau Sasuke ada di sana, aku bisa membawanya kembali ke sini.."
"Baik, kalau begitu aku akan pergi membantu tubuh asliku!!" ucap bunshin Naruto.

"Tapi.. Hal itu membutuhkan chakra dalam jumlah yang sangat banyak karena itu bukan dimensiku sendiri. Kalau aku kehabisan chakra dalam perjalanan, semuanya akan berakhir.." ucap Obito.

"Kalau begitu aku akan bersamamu, lagipula tubuh asliku tak akan kalah semudah itu, aku ini kuat.."

"Chakra dari bunshin sepertimu tak akan cukup.." ucap Obito.
"Bagaimana dengan chakra Hyakugou miliku?" tawar Sakura.
"Kurasa cukup, kalian berdua ikutlah denganku.." ucap Obito.
"Ya.." ucap Sakura.

"Aku bahkan tidak yakin kalau Sasuke ada di sana, tapi pertama-tama, aku akan ke wilayahnya, aku akan mencari Sasuke bagaimanapun caranya, dan membawanya kembali ke sini.."

Naruto lalu tersenyum dan kemudian berkata pada Obito, "Obito, terimakasih karena telah menyelamatkanku dan Sasuke.."

"Jangan berterimakasih padaku, tetaplah fokus pada musuh.." ucap Obito.

"Kau.. sekarang sudah tak memakai topeng lagi.." ucap bunshin Naruto.

"Aku adalah teman Kakashi, murid dari ayahmu, dan seorang Uchiha seperti Sasuke, dan.."

Obito lalu teringat dengan kata-kata Naruto padanya dulu, "Hokage adalah seseorang yang berjalan di depan orang-orang, bertahan dari rasa sakit.."

Juga, kata-kata Kakashi tentang Naruto, "Cara dia bersikap pada rekannya, ia membuat orang-orang ingin membantunya.."

Obito kini terinspirasi oleh kata-kata itu dan berkata pada Naruto, "Aku adalah seseorang yang mempunyai mimpi yang sama denganmu. Sekarang, izinkanlah aku berjalan di depan kalian.. dan menerima kematian.."

Klik like dan bagikan

bersambung ke chapter selanjutnya.

thanks to beelzeta animanga

0 Response to "Alur Cerita Naruto Chapter 683 (versi teks)"

Posting Komentar